1. Penggunaan alat laboratorium
a. Mengenal Bahan
Dalam
laboratorium terdapat macam-macam alat yang digunakan diantaranya yaitu
gelas kimia yang digunakan untuk mencampurkan cairan., tabung reaksi
untuk melakukan reaksi kimia dan menyimpan senyawa kimia, labu
enlemeyer digunakan untuk mencampurkan reaksi kimia namun tidak terlalu
memerlukan ketelitian, termometer digunaka untuk mengukur suhu suatu
cairan atau ruang incubator, gelas ukur digunakan untuk mengukur suatu
campuran dengan memerlukan ketelitian, plat tetes digunaka untuk
menguji bahan dengan pereaksi, penjepi tabung digunakan untuk menjepit
tabung reaksi, pipet tetes digunakan untuk memindahkan cairan dengan
skala tertentu. Alat-alat tersebut digunakan dalam laboratorium dan
sering digunakan dalam melakukan suatu praktikum.
b. Menuangkan bahan
Peralatan
dasar juga dapat digunakan alat untuk menuang kan bahan kimia dari satu
wadah ke wadah lainnya. Bahan kimia dapat berupa padatan atau cair.
Proses penuangan bahan kimia merupakan kegiatan yang sering dilakukan
dan memerlukan kecermatan dan ketelitian tersendiri.alat yang digunakan
dalam menuang vairan adalah gelas kimia, botol kimia, tabung reaksi,
dan labu enlemeyer. Alat-alat itu berfungsi untuk mencampurkan bahan
larutan dan biasanya digunkan untuk menuangkan atau memindahkan larutan
dari wadah satu ke wadah yang lain.
c. Menimbang
Menimbang
merupakan proses yang dilakukan untuk mengetahui berat suatu benda. Ada
beberapa jenis timbangan yang sering digunakan akan tetapi secara garis
besar timbangan yang digunakan dibedakan menjadi timbangan kasar,
sedang dan halus. Timbangan kasar yaitu dengan ketelitian kurang atau
sama dengan 0,1 g, timbangan sedang dengan ketelitian antara 0,01 g –
0,001 g dan timbangan halus dengan ketelitian lebih besar atau sama
dengan 0,0001 g. berikut adalah beberapa jenis timbangan tersebut.
Alat-alat yang digunakan dalam menimbang adalah neraca. Neraca
digunakan untuk menimbang bahan dengan ketelitian alat sedang
(0.01-0.001 gram). Neraca ini terbagi lagi dengan beberapa macam yaitu
neraca sortarius, neraca dengan ketelitian sedang dan neraca kasar.
d. Mengukur volume bahan cair
Mengukur
merupakan membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang yang lain yang
sejenis. Dalam laboratorium kita mengenal yaitu mengukur volume suatu
bahan cair. Volume zat cair dapat diukur dengan menggunakan gelas ukur.
Caranya adalah dengan memasukkan zat cair ke dalam gelas ukur yang
kosong, kemudian baca posisi permukaan zat cair. Cara ini termasuk
pengukuran secara langsung. Pembacaan volu Fungsi lain dari peralatan
dasar adalah untuk mengukur volume. Volume zat cair dapat diukur dengan
menggunakan gelas atau pipet ukur.
e. Menyaring
Menyaring
merupakan proses memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang
dengan memisahkan partikel-partikel kasar pada cairan. Alat yang
digunakan dalam menyaring adalah kertas saring.
f. Memanaskan
Memanaskan
merupaka suatu proses yang dilakukan untuk mematangkan suatu cairan
atau bahan yang akan di praktekkan. Alat yang digunakan dalam pemanasan
adalah pembakar Gas. Namun alat yang digunakan dalam memanaskan suatu
caira adalah labu enlemeyer, tabung reaksi dan gelas kimia.
g. Mensterilkan
Yang
dimaksud sterilisasi adalah suatu proses untuk mematikan semua
organisme yang terdapat pada suatu tempat atau wadah atau di dalam
suatu benda. Ketika untuk pertama kalinya melakukan pemindahan biakan
bakteri secara aseptic, sesungguhnya hal itu telah menggunakan salah
satu cara sterilisasi, yaitu pembakaran. Sterilisasi basah biasanya
dilakukan di dalam autoklaf atau sterilisator uap yang mudah diangkat
(portable) dengan menggunkan uap air jenuh bertekanan pada suhu 121 oC
selama 15 menit. Sterilisasi dapat dilakukan dengan penyaringan dan
pembakaran.
h. Mikroskop
1. Bagian-bagian mikroskop
Mikroskop
merupkan alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang tak kasat
mata seperti sel. alat-alat ini pun mempunyai bagian-bagian sesuai
dengan fungsinya masing-masing yaitu lensa okuler lensa yang dekat
dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya,
tegak, dan diperbesar dari lensa objektif,lensa objektif lensa ini
berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini membentuk bayangan
nyata, terbalik, di perbesar. Tabung mikroskop tabung ini berfungsi
untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa
okuler. Makrometer makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung
mikroskop secara cepat. mikrometer, pengatur ini berfungsi untuk
menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih
kecil daripada makrometer. revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran
lensa objektif dengan cara memutarnya. Reflektor berfungsi untuk
memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang
terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat, diafragma , berfungsi
untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masu, kondensor berfungsi
untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik
turunkan. Meja mikroskop, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek
yang akan di amati. Penjepit kaca, penjepit ini berfungsi untuk
menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser. Lengan
mikroskop, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.Kaki mikroskop
berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop. Pengatur sudut,
untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
2. Macam Mikroskop
Mikroskop
yang ada sekarang bermacam-macam tergantung kita apa yang akan
digunakans esuai kebutuhan kita. Namun mikroskop yang sering digunakan
dalam laboratorium adalah mikroskop binokuler dan mikroskop monokuler.
Mikroskop monokuler adalah mikroskop yang hanya memiliki satu lensa
okuler saja sedangkan mikroskop binokuler adalah mikroskop yang
memiliki dua lensa okuler. Namun masih banyak mikroskop lainnya
diantaranya adalah mikroskop stereo, mikroskop medan gelap, mikroskop
fase kontras, dan sebagainya.
3. Penggunaan Mikroskop
Mikroskop
digunakan untuk mengamati dan mempelajari objek (preparat/spesimen)
yang ukurannya sangat kecil. Adapun cara penggunaan mikroskop yaitu
meletakkan mikroskop pada meja sedemikian rupa agar kamu lebih mudah
melakukan pengamatan melalui tabung mikroskop. Pastikan mikroskop
terletak pada tempat yang aman, atur pencahayaan dan peralatan yang
telah siap dipakai, kemudian lakukan pengaturan pencahayaan. Objek
pengamatan (preparat) dapat diamati di mikroskop dengan jelas apabila
cahaya yang masuk cukup memadai. Mikroskop ada yang sudah dilengkapi
sumber cahaya berupa lampu sehingga untuk mengatur pencahayaan tinggal
menghidupkan lampunya saja.
Langganan:
Postingan (Atom)
Our Partners
Bookmarks
Mengenai Saya
Resources
- Beranda
- bank soal
- kumpulan video
- cara pencegahan infeksi nosokomial
- patogenesis infeksi nosokomial kuman oporturis
- definisi infeksi nosokomial
- konsep dasar infeksi nosokomial
- virus yang mempengaruhi kesehatan bumil dan menyus...
- reproduksi hubungan virus dengan sel
- klasifikasi dan morfologi
- virologi dasar
- Bahan macam-macam uji mikrobiologi
- cara menggunakan alat dan bahan laborat
0 komentar:
Posting Komentar