Bahan macam-macam uji mikrobiologi

Mutu suatu bahan hasil pertanian adalah gabungan sifat-sifat khas yang terdapat di dalam bahan dan dapat membedakan setiap satuan bahan, serta mempunyai pengaruh nyata dalam penentuan derajat penerimaan konsumen terhadap bahan tersebut.
  1. Perubahan patologis
Yaitu perubahan mutu hasil pertanian yang disebabkan karena penyakit (virus, kapang, bakteri).
  1. Perubahan entomologis
Yaitu perubahan mutu hasil pertanian yang disebabkan karena serangan serangga.
  1. Perubahan mikrobiologi
Adalah perubahan mutu karena adanya aktivitas mikroba.
  1. Perubahan mekanis
Yaitu perubahan mutu karena pengaruh gaya mekanis
  1. Perubahan fisis
Yaitu perubahan mutu karena perlakuan-perlakuan fisis yang terkena atau dikenakan
  1. Perubahan kimia
Yaitu perubahan mutu karena terjadinya reaksi kimia
Penanganan serius di sini dimaksudkan untuk dilakukan pengawasan mutu. Apa itu pengawasan mutu? Pengawasan mutu adalah usaha pemeliharaan atau pencapaian mutu hasil pertanian termasuk hasil olahannya pada taraf tertentu dan berada  dalam batas toleransi yang masih dapat diterima konsumen. Pada pengawasan mutu perlu dilakukan pembakuan mutu, apa pembakuan mutu itu? Pembakuan mutu adalah sederetan persyaratan yang dituntut dari bahan tersebut oleh konsumen yang dijadikan patokan oleh produsen dalam pembuatan bahan tersebut.
Setelah pembakuan mutu maka diperlukan pula pengendalian mutu.
Pengedalian mutu adalah kegiatan untuk menguji atau menganalisa suatu produk berdasarkan kandungan/sifat kharakteristik produk itu sendiri agar diperoleh hasil produk yang sesuai dengan standar dan mencapai nilai mutu yang sesuai dengan permintaan konsumen.
Suatu produk yang baik harus dapat memenuhi standar / kualitas yang ada, dimana standar/kualitas produk harus sesuai dengan persyaratan pelanggan.
Beberapa contoh persyaratan pelanggan pada produk makanan :
  • Kenampakan dari produk
Yang meliputi bentuk, warna, ukuran dan kemasan.
  • TAO produk
Yang meliputi Rasa produk, Tekstur produk, Aroma produk.
  • Nilai gizinya
  • Keamanannya
Yang termasuk didalamnya adalah BTM, bahan pengawet, tanggal kadaluarsa dll.
Syarat-syarat di atas merupakan sedikit contoh dari sekian banyak persyaratan pelanggan. Karena pada dasarnya persyaratan pelanggan / standar produk disesuaikan dengan jenis produk yang akan diproduksi.
Namun yang jelas konsumen menginginkan produk makanan/minuman yang aman dan atau yang halal. SEAFAST Center biasanya menguji produk makanan/minuman meliputi bidang mikrobiologi, kimia dan organoleptik.

Penanganan QC pada bidang mikribiologi

Banyak pertanyaan apakah produk yang dijual dipasaran  terdapat bakteri yang berbahaya atau tidak? (bakteri patogen), apakah produk itu tercemar/terkontaminasi?, apakah produk tanpa pengawet tahan pada kurun waktu yang lama berdasarkan kandungan yang ada.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah sedikit pertanyaan dari banyak pertanyaan yang ada.
Adapun untuk mengetahui kualitas produk baik atau tidak dilakukan uji–uji mikrobiologi dimana macam pengujiannya tergantung dari produk/bahan yang di uji.
Macam pengujian yang dilakukan SEAFAST Center adalah :
  1. Pengujian Koliform
  2. Pengujian E.coli
  3. Pengujian TPC (total plate count)
  4. Pengujian Staphylococcus Aureus
  5. Pengujian Salmonella
  6. Pengujian Kapang Khamir
  7. Pengujian pewarnaan gram dll.

Pengananan QC dibidang kimia

Biasanya timbul pertanyaaan seperti berikut, apakah produk tersebut memenuhi persyaratan gizi ?, apakah produk tersebut terdapat BTM (Bahan Tambahan Makanan)/pengawet?, apakah produk tersebut aman untuk digunakan/dikonsumsi?, bagaimana kondisi penyimpanan yang sesuai agar produk tetap aman digunakan?
Nah adapun pengujiannya adalah sebagai berikut :
  1. Pengujian kadar gula
  2. Pengujian kadar abu
  3. Pegujian kadar pati
  4. Pengujian kadar lemak
  5. Pengujian kadar serat
  6. Pengujian kadar protein
  7. Pengujian kadar air
  8. Pengujian kadar vitamin
  9. Pengujian logam berat
  10. Pengujian korosif
  11. Pengujian Kadar keasaman
  12. Pengujian kadar NaCl
  13. Pengujian zat warna
  14. Pengujian bahan pengawet
  15. Pengujian Bilangan asam
  16. Pengujian bilangan iod
  17. Pengujian bilangan peroksida
  18. Pengujian bilangan penyabunan
  19. Pengujian viscositas
  20. Pengujian derajat putih
Dan masih banyak lagi pengujian lainnya, pengujian dilakukan tergantung pada sampel yang dianalisis.
Penanganan QC Organoleptik
Pada pengujian ini produk diuji secara sensoris untuk menentukan apakah produk tersebut dapat diterima konsumen atau tidak dan juga bisa digunakan untuk pengembangan formulasi. Bentuk pengujiannya bermacam-macam seperti :
  1. Pengujian duo trio
    lab sensory
  2. Pengujian triangle
  3. Pengujian diskripsi
  4. Pengujian pasangan
  5. Treshold test
  6. Pengujian pasangan jamak
  7. Pengujian pembanding ganda
  8. Pengujian pembanding jamak
  9. Pengujian tunggal
  10. Pengujian urutan
  11. Pengujian kesukaan / hedonik test
  12. Pengujian skalar

0 komentar:

Posting Komentar

Our Partners